Teknik Perawatan Mesin


Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:

   Kualitas baik

   Harga pantas

   Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.

Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana.

Secara skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar 1.







Perawatan : Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.

Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.


Mengapa ada bagian perawatan?

Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu perusahaan industri dengan tujuan :

1.   Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal.

2.   Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal yang telah ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar.


Siapa yang berkepentingan dengan bagian perawatan?

1.  Penanam modal (investor).

2.  Manager.

3.  Karyawan perusahaan yang bersangkutan.

Bagi investor perawatan penting karena:

1.    Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang berupa bangunan gedung maupun peralatan produksi.

2.    Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan berumur panjang.

3.    Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan.

4.    Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

5.  Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya perawatan dan mengembangkan data-data operasi yang berguna untuk membantu menentukan anggaran biaya dimasa yang akan datang.


Bagi para manager perawatan penting dengan harapan dapat membantu:

1.  Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan.

2.  Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya peralatan.

3.  Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan.

4.  Meningkatkan efisiensi bagian perawatan secara ekonomis.

5.  Memelihara instalasi secara aman.

6.  Pencatatan perbelanjaan dan biaya pekerjaan.

7.  Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material.

8.  Memperbaiki komunikasi teknik.

9.  Menyediakan data biaya untuk anggaran mendatang.

10.  Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu kebijakan yang akan datang.

Bagi karyawan, berkepentingan dengan perawatan dengan harapan dapat:

1.  Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka panjang, yang mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga peralatan/sarana yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik.

2.    Menjamin keselamatan kerja karyawan.

3.    Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat terpelihara keadaannya.


Tujuan utama perawatan:

1.  Untuk memperpanjang umur penggunaan asset.

2.   Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum.

3.   Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.

Jenis-jenis Perawatan 
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan.

 Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:


1.                   Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2.                    Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance). 

Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:


Bentuk-bentuk Perawatan

1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif).

Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.


2. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima.

Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

3. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.


4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.


5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.


6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)

Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.


 Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:


1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)

Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.

2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)

Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.


Istilah-istilah yang umum dalam perawatan:

 1. Availability: Periode waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk digunakan


 2.  Downtime: Periode waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dioperasikan

 3. Check: Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.

 4. Facility Register : Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut

 inventarisasi peralatan/fasilitas.

 5. Maintenance management: Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui 



bersama.

 6. Maintenance Schedule: Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian-

kejadian yang menyertainya.

7. Maintenance planning: Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.

 8. Overhaul:Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian 



dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.

 9. Test:Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat diterima.

10. User:Pemakai peralatan/fasilitas.

11. Owner: Pemilik peralatan/fasilitas.

12. Vendor: Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-pabrik dan

                    bangunan-bangunan.
                    


13.        Efisiensi:




14.      Trip: Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).

15.      Shut-in: Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).

16.   Shut-down: Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.



Strategi Perawatan

Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.

Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:

                Tenaga kerja yang terampil

                Ahli teknik yang berpengalaman

                Instrumentasi yang cukup mendukung

                Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:

                Umur peralatan/mesin produksi

                Tingkat kapasitas pemakaian mesin

                Kesiapan suku cadang

                Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat

Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN PERALATAN TANGAN DAN TANGGA

Manusia dan Kebudayaan

8 Universitas Termahal di Indonesia