KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN PERALATAN TANGAN DAN TANGGA
Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh, perkenalkan saya Yanuar Rachmat mahasiswa teknik mesin dari Universitas Gunadarma. Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit berbagi mengenai keselamatan kerja pada peralatan tangan & tangga dalam rangka untuk menyelesaikan tugas mata kuliah teknik keselamatan dan kesehatan kerja. Pertama-tama saya akan membahas persyaratan dalam menggunakan peralatan tangan saat bekerja, mari kita simak sama-sama.
Bekerja Aman Dengan Menggunakan Peralatan Tangan
Peralatan tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia).yang dimaksud dengan contoh peralatan tangan diantaranya adalah palu, kunci pas, tang, obeng dan pahat, gergaji.dan beberapa peralatan tajam lainya.Alat-alat tangan pada umumnya dipakai sebagai alat bantu yang menggunakan tenaga otot/tangan manusia.dengan kata lain alat tanakan ngan adalah alat bantu kerja yang penggunaannya selalu menggunakan tenaga tangan manusia. Pemilihan peralatan tangan sangat penting sekali untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang prima terukur dan presisi sekali, untuk itu segala jenis peralatan harus dipergunakan sesuai dengan fungsi dan ukurannya. Penggunaan peralatan tangan manual yang salah dan tidak tepat akan mengikibatkan peralatan tersebut rusak dan dapat merusak peralatan lain , dan tidak sesuai dengan yang diharapkan.Yang penting dalam hal ini adalah peralatan tangan manual tersebut dipakai sesuai dengan ukuran dan fungsinya .Kebiasaan mempergunakan peralatan yang sesuai akan menjadikan suatu kebiasaan yang positif dan menghasilkan pekerjaan yang presisi dan akurat.Kesalahan penggunaan akan mengikibatkan kecelakaan yang tidak terduga-duga dan dapat mengakibatkan kerusakan dan cacat pada manusia, hasil pekerjaan, maupun kerusakan pada alat tersebut.
Palu, kunci pas, pahat, tang, obeng dan peralatan tangan (non-powered hand tool) lainnya seringkali disepelekan sebagai sumber potensi bahaya di tempat kerja. Padahal dalam penggunaannya, peralatan tangan ini bisa membahayakan dan mengakibatkan cedera bagi pekerja. Bahkan di Amerika, diperkirakan 8 persen dari total kerugian perusahaan akibat kecelakaan kerja, disebabkan oleh insiden yang terkait dengan peralatan tangan. Cedera yang ditimbulkan bisa berakibat fatal, termasuk kehilangan jari atau penglihatan.Peralatan tangan dapat menyebabkan berbagai jenis cedera, antara lain:
- Tangan atau jari terpotong, tertusuk, tergores, bahkan harus diamputasi. Cedera sangat mungkin terjadi bila peralatan tangan dirancang untuk memotong atau memindahkan logam, kayu, atau material lainnya.
- Cedera akibat melakukan gerakan berulang. Menggunakan alat yang sama dengan gerakan yang sama secara berulang-ulang dan dilakukan sepanjang hari bisa membahayakan otot dan ligamen. Carpal tunnel syndrome (cedera yang mempengaruhi pergelangan tangan dan tangan akibat tekanan pada saraf median), cedera otot, nyeri sendi dan ligamen bisa timbul jika alat yang digunakan tidak tepat atau alat sudah tepat, tetapi salah dalam penggunaannya.
- Cedera mata. Potongan kayu atau serpihan logam yang terbang/ melayang bisa membahayakan mata dan berpotensi menimbulkan kebutaan sementara bahkan permanen.
- Patah tulang dan memar. Peralatan tangan yang tergelincir, peralatan yang jatuh dari ketinggian, atau bahkan kecerobohan saat memindahkan peralatan dengan cara dilempar bisa menimbulkan cedera serius.
Penggunaan peralatan tangan manual yang salah dan tidak tepat akan mengakibatkan cedera bagi pekerja, rusaknya peralatan, dan kerugian lainnya. Paling penting dalam penggunaan peralatan tangan adalah menggunakannya sesuai dengan ukuran, jenis dan fungsinya. Kesalahan penggunaan akan mengakibatkan kerusakan dan cacat pada manusia, hasil kerja, maupun kerusakan pada alat tersebut.
Panduan Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan Tangan
1. Palu
Palu atau martil umumnya digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam, dan menghancurkan suatu objek. Palu terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan tangkai atau gagang. Palu memiliki variasi bentuk dan fungsi, diantaranya palu paku, palu bulat, palu karet, palu plastik, dan palu tembaga.
Penggunaan:
- Sebelum menggunakan palu, pastikan area di sekitar aman dari berbagai bentuk gangguan
- Pilih palu sesuai jenis dan fungsinya
- Periksa kelayakan palu sebelum digunakan. Pastikan kepala palu tidak longgar dan gagangnya dalam keadaan baik. Kepala palu yang longgar, bisa terlepas, terbang dan mengenai diri sendiri atau rekan kerja di sekitar Anda
- Bila menggunakan palu, genggam gagangnya dengan kuat agar tidak terlepas
- Mulailah menggunakan palu dengan pukulan ringan dan sedikit demi sedikit tingkatkan kekuatannya
- Hindari memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya. Permukaan palu yang keras bisa retak dan serpihannya bisa terbang/ melayang mengenai anggota tubuh
- Hindari menggunakan palu menggunakan sarung tangan
- Bila Anda hendak beristirahat dan penggunaan palu belum selesai, sementara letakkan palu di meja atau bangku kerja dengan baik, jangan terlalu pinggir karena bisa terjatuh dan mengenai anggota tubuh pekerja yang berada di area tersebut
Pemeliharaan:
- Bersihkan palu dari kotoran dengan menggunakan lap
- Periksa palu secara teratur untuk mengidentifikasi adanya kerusakan
- Simpan palu di dalam kotak peralatan, lemari atau gantungan dindin
2. Kunci Pas
Kunci pas/ open end spanner/ wrench berfungsi untuk mengencangkan dan melepas baut atau mur. Untuk mengidentifikasi jenis dan ukuran kunci pas, Anda bisa melihatnya pada permukaan kunci.
Penggunaan:
- Pilih kunci pas sesuai ukuran baut atau mur
- Pasang kunci pas hingga rahang-rahang sepenuhnya mencengkeram kepala baut atau mur untuk menghindari rahang slip atau terlepas
- Tarik kunci pas ke arah Anda atau kebalikannya untuk melepaskan atau mengencangkan baut/mur
- Hindari menggunakan kunci pas yang rahang-rahangnya retak, rusak, aus, atau bundar karena bisa menimbulkan slip dan melukai Anda
- Hindari menggunakan kunci yang kotor atau licin karena bisa terlepas dari genggaman Anda dan menimbulkan cedera
Pemeliharaan:
- Jaga kunci pas tetap bersih, cukup lap menggunakan kain bersih
- Simpan kunci pas di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding
- Periksa kunci pas secara teratur untuk melihat tanda-tanda kerusakan dan keausan. Segera ganti kunci pas yang sudah aus atau rusak.
3. Pahat
Pahat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti kayu, batu, atau logam. Cara penggunaan pahat sebetulnya bisa bermacam-macam tergantung tingkat kesulitan pemahatan dan ukuran pahat yang digunakan.
Penggunaan:
- Pilih tang sesuai jenis dan fungsinya
- Pegang tang dengan kuat dan mantap. Pastikan gagang tang tidak kotor atau licin karena bisa menimbulkan slip dan mengakibatkan cedera pada tangan Anda
- Gerakkan bagian gagang tang dengan cara menekannya seperti saat menggunakan gunting untuk memotong kabel/kawat, menjepit kabel/kawat dan mengencangkan atau mengendurkan baut
- Jangan gunakan tang jika gagangnya rusak, kendur, patah atau kotor dengan oli atau minyak
- Jangan gunakan tang jika rahang atau celah antar rahangnya rusak, berkarat atau macet.
Pemeliharaan:
- Jaga kebersihan tang, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau rahang menggunakan lap
- Ganti tang jika gagangnya patah atau rahang berkarat atau rusak
- Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding.
4. Tang
Tang memiliki beragam fungsi antara lain untuk memotong kawat, mengencangkan baut, dan menjepit sekaligus mengelupas kabel. Umumnya, tang terbagi atas empat jenis, yaitu:
- Tang Pemotong, Ciri-cirinya memiliki rahang tajam yang berfungsi untuk memotong kawat, kabel plastik, dan fiber tipis. Tang jenis ini tidak cocok digunakan untuk memotong ukuran bidang yang besar atau tebal.
- Tang Penjepit, Tang ini memiliki rahang bergerigi yang sangat rapat dengan ujung rahang runcing untuk menjangkau celah yang kecil. Tang penjepit berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel.
- Tang Pengunci, Tang ini memiliki rahang bergerigi renggang agar tidak licin saat mengencangkan baut.
- Tang Kombinasi, Tang kombinasi memiliki fungsi ganda untuk memotong kawat/kabel, menjepit kawat/ kabel, dan mengencangkan atau mengunci baut/ mur. Meski berperan ganda, tang ini memiliki kelemahan, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.
Penggunaan:
- Pilih tang sesuai jenis dan fungsinya
- Pegang tang dengan kuat dan mantap. Pastikan gagang tang tidak kotor atau licin karena bisa menimbulkan slip dan mengakibatkan cedera pada tangan Anda
- Gerakkan bagian gagang tang dengan cara menekannya seperti saat menggunakan gunting untuk memotong kabel/kawat, menjepit kabel/kawat dan mengencangkan atau mengendurkan baut
- Jangan gunakan tang jika gagangnya rusak, kendur, patah atau kotor dengan oli atau minyak
- Jangan gunakan tang jika rahang atau celah antar rahangnya rusak, berkarat atau macet.
Pemeliharaan:
- Jaga kebersihan tang, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau rahang menggunakan lap
- Ganti tang jika gagangnya patah atau rahang berkarat atau rusak
- Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding.
5. Obeng
Obeng dapat digunakan untuk memasang dan melepaskan pengencang-pengencang seperti baut atau sekrup. Obeng terbagi menjadi dua jenis, diantaranya:
Penggunaan obeng standar:
- Pilih obeng sesuai ukuran sekrup
- Pegang obeng dengan kedua tangan untuk menghindari slip
- Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan lainnya. Pegang obeng pada posisi tegak lurus dengan sekrup
- Putar obeng dengan kuat dan mantap untuk melepaskan atau memasang sekrup
Penggunaan obeng Philips:
- Bersihkan setiap debu dan kotoran yang mungkin menempel pada mata obeng (ujung obeng) dengan sebatang kawat tipis atau kain bila memungkinkan
- Pilih obeng yang sesuai ukuran celah kembang sekrup atau yang memungkinkan ujungnya menempel sepenuhnya pada ujung obeng
- Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan lainnya
- Pegang obeng tegak lurus dengan sekrup untuk mencegah mata obeng rusak
Catatan:
- Gunakan obeng dengan mata pisaunya sesuai ukuran celah sekrup
- Jangan gunakan obeng yang gagangnya belah atau mata pisaunya tumpul atau rusak
- Jangan pernah menggunakan obeng sebagai palu, pahat, atau pengungkit
- Jangan gunakan obeng yang gagang atau mata pisaunya kotor dengan oli atau minyak.
Pemeliharaan
- Jaga kebersihan obeng, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau mata pisau menggunakan lap
- Ganti obeng yang pegangannya patah atau mata pisaunya rusak
- Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding
Pada dasarnya, semua peralatan tangan akan terjaga keawetannya bila digunakan dengan cara yang benar dan sesuai fungsinya. Sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada pekerja tentang memilih alat yang tepat, bagaimana menggunakan alat yang benar, dan bagaimana mengidentifikasi ketika alat perlu diperbaiki.
Sebelum memulai pekerjaan, pekerja disarankan untuk selalu memeriksa kelayakan alat dan ganti atau perbaiki alat jika mengalami kerusakan. Kemudian, gunakan alat sesuai jenis dan fungsinya, pastikan Anda menggunakan alat tersebut dengan cara yang tepat dan ergonomis. Bersihkan dan simpan kembali peralatan tangan di rak khusus penyimpanan setelah digunakan.
Hal penting lainnya yang harus Anda perhatikan adalah gunakan alat pelindung diri (APD) pendukung seperti pelindung tangan, pakaian pelindung dan safety goggles saat Anda bekerja menggunakan peralatan tangan. Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan tangan yang benar didukung penggunaan APD yang sesuai bisa menghindarkan Anda dari cedera akibat kecelakaan kerja dan membuat peralatan lebih tahan lama.
Bagaimana cara kerja yang aman?
Keselamatan Kerja Pada Tangga
Selanjutnya saya akan membahas materi tugas yang kedua yaitu keselamatan kerja pada tangga di perusahaan, mari kita simak bersama.
- Memakai jenis tangga yang tepat untuk tiap pekerjaan.
- Melakukan pre-check terlebih dahulu sebelum menggunakan tangga.
- Dirikan tangga di atas permukaan yang rata dan kuat.
- Mendirikan tangga dengan perbandingan jarak tumpuan horizontal dan vertikal 1:3 hingga 1:4
- Memastikan tumpuan bawah dan atas cukup kuat dan tidak bergerak (tie off).
- Membersihkan alas kaki dari lumpur atau kotoran yang mengganggu sebelum naik/turun tangga.
- Melakukan "Tiga Titik Kontak" saat naik maupun turun, 2 telapak kaki dan 1 tangan, atau 1 telapak kaki dan 2 tangan, setiap waktu.
- Tidak membawa beban saat menggunakan tangga. Gunakanlah kerekan/katrol.
- Waspada terhadap kabel listrik yang melintang saat naik/turun tangga.
- Menyimpan tangga dengan benar dan memeriksa kondisi maupun fungsi tangga secara teratur.
- Perbaikan tangga hanya boleh dilakukan oleh petugas yang berkompeten.
Apa yang harus diwaspadai?
- Terjatuh yang berakibat cidera dan kemungkinan meninggal.
- Kondisi fisik dan fungsi tangga yang akan digunakan.
- Penataan sudut tangga yang sesuai dan ergonomis.
- Pengikat jatuh (tie off) atau talinya harus diikatkan dengan aman.
- Tumpuan/pijakan terbebas dari hal-hal yang mengganggu dan dapat mengakibatkan celaka.
Mungkin sampai sini dulu, semoga apa yang telah dibaca bisa bermanfaat untuk kita semua, salam safety.
Sumber :
Sumber :
- https://www.safetysign.co.id/news/277/Panduan-Penggunaan-dan-Pemeliharaan-Peralatan-Tangan-Hand-Tool
Komentar
Posting Komentar